Mengetahui Apa Saja Perbedaan Haji dan Umroh Secara Umum

Biroumrohhaji.id – Perbedaan haji dan umroh mungkin masih belum terlalu jelas bagi beberapa orang. Namun, jika dipahami secara lebih mendalam, terdapat banyak perbedaan mendasar di antara keduanya.

Dalam agama Islam, terdapat dua jenis ibadah yang dapat dilakukan saat seseorang pergi ke Tanah Suci, yaitu haji dan umroh. Kedua ibadah ini memiliki status sunnah, namun menjadi wajib bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial dan fisik untuk melaksanakannya.

Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat melakukan ibadah di Tanah Suci, khususnya di Mekkah, Arab Saudi, memerlukan biaya yang tidak sedikit serta memenuhi persyaratan tertentu.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan yang penting, seseorang dapat mempersiapkan diri secara optimal sejak awal.

Hal ini akan membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah haji maupun umroh dengan lancar dan bermakna.

Perbedaan Haji dan Umroh yang Wajib Diketahui

Setiap umat Islam tentu berkeinginan untuk menjalankan ibadah ke Tanah Suci, baik itu umroh maupun haji.

Kedua ibadah tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi perintah Allah SWT untuk beribadah secara langsung di dekat Ka’bah dan melaksanakan rangkaian ibadah di sana.

Namun, terdapat perbedaan yang sering kali tidak diketahui oleh masyarakat Muslim secara luas. Berikut ini beberapa aspek yang membedakan antara kedua ibadah tersebut:

1. Waktu Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umroh yang pertama terletak pada waktu pelaksanaannya. Haji dilakukan sekali dalam setahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, dengan rangkaian utama berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah.

Ini merupakan bulan terakhir dalam kalender Hijriyah yang termasuk dalam rukun haji. Karena pelaksanaannya hanya terjadi sekali dalam setahun, permintaan untuk mendaftar haji terus meningkat, terutama karena kuota dan antriannya terbatas.

Sementara itu, umroh dapat dilakukan kapan saja dalam setahun tanpa terikat pada waktu tertentu. Umat Islam memiliki kebebasan untuk melaksanakan ibadah umroh saat ada kesempatan dan biaya yang memadai.

Namun, ada waktu-waktu tertentu yang sering menjadi pilihan dan ramai untuk melaksanakan umroh, seperti bulan Ramadhan atau awal tahun.

2. Pengertian

Perbedaan haji dan umroh juga terlihat dari definisinya. Haji merupakan sebuah ibadah yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu, minimal sekali seumur hidup.

Ibadah ini dilakukan di Baitullah (Ka’bah) pada waktu yang telah ditetapkan. Secara etimologi, kata “haji” berasal dari bahasa Arab “hajj” yang berarti “mengunjungi” atau “menuju”.

Dalam konteks ibadah, haji diartikan sebagai mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan rangkaian ibadah sesuai dengan syariat Islam.

Haji memiliki makna yang sangat dalam bagi umat Islam. Ibadah ini melambangkan kesatuan umat Islam, kepatuhan kepada Allah SWT, dan penyucian diri dari dosa-dosa. Melalui haji, umat Islam diingatkan tentang hari kiamat dan diajak untuk kembali kepada fitrahnya.

Sedangkan umrah adalah ibadah yang dilakukan di Baitullah, Mekkah, Arab Saudi. Umroh tidak wajib dilaksanakan, tetapi sangat dianjurkan. Ibadah ini dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 9, 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Secara etimologi, kata “umroh” berasal dari bahasa Arab “umrah” yang berarti “ziarah” atau “mengunjungi”.

3. Hukum

Perbedaan haji dan umroh berikutnya ialah dari segi hukum pelaksanaan. Ketika membicarakan tentang hukum ibadah haji dan umroh, memang terlihat adanya perbedaan yang signifikan.

Seperti yang telah kita ketahui, haji memiliki hukum wajib bagi umat Islam yang mampu. Kemampuan ini tidak hanya dinilai dari segi finansial, tetapi juga dari kondisi fisik. Karena menjalankan ibadah haji bukanlah hal yang dapat dianggap remeh.

Para peserta haji juga harus memastikan bahwa mereka memiliki kesehatan yang baik, baik secara fisik maupun mental. Ini karena haji melibatkan serangkaian kegiatan yang memerlukan stamina dan ketahanan fisik yang kuat.

Berbeda dengan hukum ibadah umroh, yang merupakan sunnah muakkad. Bisa dikatakan, keduanya dapat dilakukan jika seseorang memang mampu, baik dari segi finansial maupun non-finansial.

4. Rukun

Perbedaan haji dan umroh juga terletak pada rukun dan rangkaian ibadahnya. Rukun haji melibatkan beberapa rangkaian ibadah sebagai berikut:

  • Ihram, yaitu berniat untuk melaksanakan haji di Miqat. Bagi jemaah asal Indonesia, dimulai dari Jeddah.
  • Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai dengan subuh tanggal 10 Dzulhijjah.
  • Thawaf Ifadhah, yakni thawaf menuju Masjidil Haram dengan mengelilingi Ka’bah sejumlah 7x putaran pertama yang dimulai dari arah Hajar Aswad serta Ka’bah berada di sisi kiri badan jemaah haji.
  • Sa’i yang merupakan berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke Marwah.
  • Tahallul artinya mencukur rambut kepala minimal 3 helai rambut sesudah rangkaian haji selesai.
  • Tertib.
    Sementara dalam umroh, rukun ibadahnya termasuk:
  • Ihram, yaitu berniat memulai ibadah umrah.
  • Thawaf.
  • Sa’i antara bukit Shafa dan bukit Marwah.
  • Mencukur.
  • Tertib.

Perlu diperhatikan bahwa dalam umroh tidak ada rukun untuk wukuf di Arafah seperti dalam ibadah haji.

5. Biaya

Perbedaan haji dan umroh juga terlihat dari segi biaya yang harus dikeluarkan. Meskipun biaya keduanya dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor tertentu.

Sebagai contoh, terdapat jenis keberangkatan haji reguler yang merupakan program haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Di sisi lain, terdapat haji plus yang diselenggarakan oleh biro perjalanan haji swasta yang menawarkan layanan tambahan seperti akomodasi dan transportasi yang lebih mewah.

Keduanya sama-sama merupakan haji, namun biaya untuk haji reguler cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan haji plus.

Biaya untuk haji reguler biasanya hanya berkisar dalam puluhan juta rupiah, sementara untuk haji plus bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Berbeda dengan ibadah umroh, biayanya sangat bergantung pada durasi, waktu keberangkatan, dan fasilitas yang ditawarkan.

Rata-rata biaya umroh pada tahun 2024 berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per orang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa biaya umroh jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan biaya ibadah haji.

Selain itu, biaya haji dan umroh juga dipengaruhi oleh fasilitas yang disediakan, seperti akomodasi, transportasi, dan layanan lainnya. Semakin mewah fasilitas yang ditawarkan, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan.

6. Durasi

Perbedaan haji dan umroh lainnya adalah dari segi durasi. Mengingat ada begitu banyak rangkaian ibadah yang mesti dikerjakan pada saat berhaji, tak mengherankan apabila ibadah ini butuh waktu lebih lama daripada umroh.

Prosesi haji sebenarnya hanya memakan waktu sekitar 1 minggu. Namun, bagi jemaah haji reguler asal Indonesia, waktu yang dibutuhkan di Tanah Suci bisa mencapai hingga 40 hari.

Selain menunaikan rangkaian ibadah haji, jemaah pun akan melakukan umroh, ziarah, atau Arbain di Masjid Nabawi.

Sementara itu, umroh sendiri tidak memerlukan waktu yang panjang. Umumnya, Anda bakal berada di Tanah Suci selama kurang lebih 9 hingga 12 hari perjalanan, tergantung pada paket perjalanan dari agen travel yang dipilih.

Haji dan umroh adalah dua ibadah yang dilakukan di Baitullah, namun terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Haji merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu, sedangkan umroh merupakan ibadah sunnah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mendalami ilmu agama dan belajar dengan sungguh-sungguh tentang ibadah yang akan dijalankan, baik itu ibadah umroh maupun haji saat berkunjung ke Arab Saudi.

Perbedaan haji dan umroh cukup banyak, oleh karena itu sebelum menjalankannya, sangat disarankan untuk memahaminya terlebih dahulu.

Hal ini bertujuan agar bisa mempersiapkan diri secara menyeluruh mulai dari segi finansial, fisik, dan mental.

Dengan mendapatkan pemahaman yang baik tentang ibadah tersebut, diharapkan dapat menginspirasi para umat Islam untuk menjalankannya dengan penuh ikhlas dan kesadaran.